Rabu, 11 Juni 2008

Dari konvensional ke sentra lingkaran (seling) yang serba terbatas




Setelah kami dapatkan “benang emas” dari kajian metode Seling , kami warnai pula KBM di
Al Izzah dengan 1 sentra secara bergantian . bermula dari sentra bahan alam yang mudah didapat disekitar rumah tanpa harus membeli. Ketika ruang kelas sentra dilakukan seting lingkungan , anak-anak mengawali kegiatan materi pagi dan pijakan awal di teras luar .demikian kami lakukan secara bergilir untuk masing-masing kelompok setiap hari . Dari evaluasi yang kami dapatkan anak-anak bisa lebih menunjukkan ekspresi wajah yang berbinar , sehingga kamipun menapak lagi dengan sentra –sentra yang lainnya yaitu : seni / kreativitas , balok , main peran , musik/olah tubuh , ibadah .


Untuk melengkapi bahan mainan di setiap sentra , kami libatkan pula wali murid untuk mengumpulkan “sesuatu yg sudah ada di rumah” terutama bahan bekas yang masih bisa dimanfaatkan . Meskipun tidak bisa setiap hari anak-anak belajar di sentra tertentu , pada akhirnya semua sentra bisa disentuh anak-anak dalam waktu tertentu.